Kalimat Itu Dibaca Panjang, Apa Sebabnya?

بسم الله الرحمن الرحيم

 

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارِك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

 

Allah ﷻ berfirman:

 

يُضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِۦ مُهَانًا

 

“(Yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (QS. Al-Furqan, Ayat 69)

 

Seluruh bacaan Qira’at yang ada -termasuk riwayat Imam Hafsh- merupakan riwayat yang diwariskan dari generasi terdahulu hingga saat ini dengan sanad yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ.

 

Salah satu hal menarik dalam riwayat Hafsh adalah huruf هـ pada lafazh “Fihi” (فيه) yang dibaca panjang dalam surat al-Furqan ayat 69. Hal ini cukup menarik lantaran lafazh ini (فيه) dibaca pendek pada surat-surat yang lain. Lalu Mengapa pada surat al-Furqan ayat 69 dibaca panjang??

 

Syaikh Abdurrahim asy-Syinqithi hafizhahullah menuturkan: “Sebagian ulama menyatakan bahwasanya rahasia dibalik lafazh (فيه) yang dibaca panjang pada surat al-Furqan adalah sebagai bentuk penegasan bahwasanya orang-orang kafir akan benar-benar kekal abadi dalam api neraka.”

 

Barangsiapa yang masih ragu dengan Agama (Islam) ini, sesungguhnya orang tersebut tidaklah berilmu. Oleh karena itu, nikmat Islam sangatlah besar. Barangsiapa bersyukur atasnya, maka baik baginya. Barangsiapa yang mengingkarinya, sungguh! Akan merugi orang demikian. Allah ﷻ berfirman:

 

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

 

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. Ali-‘Imran, ayat 85)

 

Allah ﷻ berfirman:

 

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا

 

“Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu, dia tidak mendapati sesuatu pun.” (QS. An-Nur, ayat 39)

 

Juga firman-Nya:

 

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

 

“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqan, ayat 23)

 

Semoga Allah ﷻ menjauhkan kita, keluarga kita, kedua orang tua kita, dan orang-orang yang kita cintai dari siksa api Neraka, Aamiin