Serba-serbi Isu Matan Tuhfatul Athfal Bagian #1

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارِك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

PERTANYAAN :

Ada pertanyaan Ustadz. Saya pernah membaca tulisan, dan mendapat keterangan dari seorang ustadz kalau sanad tuhfatul athfal itu terputus. Tidak sampai penulis. Bagaimana dg hal tersebut ustadz? (Pertanyaan dari salah satu peserta dtqta angkatan ke-2 085x20xx475)

JAWABAN :

Sebelum masuk pada pembahasan inti pada pertanyaan ini, perlu kita ketahui tentang wafatnya sang pengarang dari matan ini -Syaikh Sulaiman al-Jamzuriy-, ada seorang ulama yang mengatakan jika secara pasti tidak ada penjelasan tepat mengenai waktu wafatnya, namun  terakhir kali beliau hidup adalah di tahun 1208 H, dan tahun tersebut merupakan tahun selesainya penulisan kitab “al-Fathur Rahmani Syarah (dalam penjelasan) Kanzul Ma’ani” (qira’at sab’ah).

Oleh karena hal diatas dalam banyak cetakan matan tuhfatul athfal, seringkali tidak disebutkan kapan sang pengarang wafat. Sebagai gantinya justru ditulis كان حيا سنة 1213 “beliau hidup di tahun 1213 H atau lafazh yang semisalnya”. Alasannya ialah karena tahun wafatnya beliau tidaklah diketahui. Hingga kemudian pada sekitar tahun 2016 M, Syaikh Mushthofa Sya’ban hafizhohulloh mendapatkan sebuah manuskrip dari kitab Fathul Aqfal yang tertulis di dalamnya bahwa Syaikh Sulaiman al-Jamzuri wafat pada tanggal 8 Dzulqo’dah tahun 1227 H.

Adapun tentang sanad tuhfatul athfal yang terputus memang benar adanya, di dalam kitab yang berjudul al-Ihkam fi Dhobhti al-Muqoddimah wa at-Tuhfah, Syaikh Muhammad al-Muthoiri beliau menyertakan sanad yang didapatkan dari Syaikh Aiman Said hafizhohulloh. Pada awal sanad tertulis:

إسناد تحفة الأطفال منقطع، فلا يعلم من أخذها عن ناظمها الشيخ سليمان الجمزوري رحمه الله

“Sanad Tuhfatul Athfal itu terputus, tidak diketahui siapa yang mewarisinya dari sang pengarang Syaikh Sulaiman al-Jamzuri rohimahulloh”

Hal yang serupa pun terdapat dalam pada kitab yang berjudul Ianah al-Mustafid buah karya Syaikh Hasan al-Warroqi beliau menyebutkan:

سند التحفة فيما أعلمه لا يتصل إلى الإمام / الجمزوري رحمه الله؛ فأكثر الأسانيد الموجودة اليوم تلتقي عند الإمام / محمد ابن أحمد المتولي رحمه الله، أما الأسانيد الموجودة عند البعض ومتصلة، فهي لا تصح بسبب الانقطاع في السند، ومن وجد سنداً متصلاً بعد التأكد والتثبت فليخبرنا به مشكوراً، والله أعلم

“Sanad tuhfah -sejauh pengetahuan saya- tidak bersambung hingga Imam al-Jamzuri rohimahulloh; dimana kebanyakan sanad yangg ada bermuara pada Syaikh Muhammad bin Ahmad al-Mutawalli rohimahulloh. Adapun berbagai sanad yang dimiliki sebagian orang saat ini yang bersambung (sampai pengarang), maka sanad tersebut tidaklah shahih karena sejatinya sanad tersebut terputus. Dan siapa saja yang mendapati sanad yang bersambung, maka kami harap untuk menginfokannya kepada kami setelah benar-benar dipastikan keshahihan sanad tersebut. Wallahu a’lam.”

Seputar ketiadaan sanad matan Tuhfatul Athfal, alasan yang disebutkan oleh para ulama diantaranya adalah bahwa matan ini mulai terkenal luas setelah wafatnya sang pengarang. Selain itu, tidak kita dapati sanad al-Quran yang melalui jalur syaikh Sulaiman al-Jamzuri rohimahulloh.

Dan dengan ini kami berharap sebagaimana pernyataan Syaikh Hasan al-Warroqi diatas agar menginfokannya kepada kami apabila mendapati sanad yang bersambung hingga sang pengarang matan Tuhfatul Athfal, karena tidak menutup kemungkinan adanya kepastian sanad yang bersambung ke pengarang sebagaimana kabar wafatnya sang pengarang yang dimana sebelumnya tidak diketahui pasti yang kemudian baru-baru ini diketahui pasti. Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk …

Wallahu alam