Serial Ahli Qiro’at #3: Zaid bin Tsabit Sang Penulis Wahyu

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارِك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Zaid Bin Tsabit Sang Penulis Wahyu

Bismillah..

Seorang muslim tentu mengenal mushaf al-Qur’an yang menghiasi tiap masjid dan rumah-rumah kaum muslimin. Mulai dari yang berukuran besar, sedang, kecil hingga yang cukup dimasukkan kedalam saku baju. Namun tahukah kita siapa saja sosok yang paling berjasa dalam hal ini? Salah satunya adalah Zaid bin Tsabit رضي الله عنه.

Sosok Pemuda yang Cerdas

Kecerdasan sahabat yang satu ini sudah tampak sejak belia, tak heran jika Nabi Muhammad ﷺ menugaskannya dalam beberapa “proyek” penting yang membutuhkan kecerdasan tinggi. Salah satu kisah melegenda yang membuktikan kecerdasan pemuda anshor ini adalah saat Nabi menugaskannya untuk mempelajari bahasa Yahudi, beliau bersabda :

يَا زَيْدُ, تَعَلَّمْ لِي كِتَابَ يَهُوْدٍ, فَإِنِّي والله ما آمنهم على كتابي

“Wahai Zaid, pelajarilah bahasa Yahudi, karena sesungguhnya aku tidak mempercayai mereka untuk menuliskan untukku.” (HR. At-Turmudzi)

Tak butuh waktu lama, cukup setengah bulan bagi sahabat ini untuk mempelajari dan menguasai bahasa mereka baik secara lisan maupun tulisan. Ya, hanya butuh waktu setengah bulan, cukup menakjubkan bukan??

Punggawa Ilmu Faroid

Ilmu faroid atau yang dikenal juga dengan ilmu waris merupakan salah satu cabang ilmu fiqih yang seringkali membuat para penuntut ilmu angkat tangan. Pasalnya, selain membutuhkan pemahaman tinggi, ilmu ini juga membutuhkan perhitungan matematika dalam penyelesaiannya.

Meskipun cukup menyulitkan, akan tetapi Zaid mampu memahami ilmu ini dengan baik. Ia bahkan dinobatkan oleh Nabi ﷺ sebagai orang yang paling piawai dalam ilmu faroid, sebagaimana sabda beliau :

وأفرضهم زيد بن ثابت

“Orang yang paling pandai ilmu faroidh dari umat ini adalah Zaid.” (HR. At Tirmidzi)
Hal ini tentu semakin membuktikan kecerdasan sahabat yang satu ini.

Ketua Panitia Penulisan Wahyu

Perkenalan beliau dengan al-Qur’an dimulai cukup awal, tepatnya setelah memeluk islam saat berumur 11 tahun. Sejak saat itu, sahabat yang hadir di perang Khandaq dan Bai’atur Ridwan ini dikenal rajin mempelajari Kitabulloh dan menghafalkannya.

Diantara keistimewan yang beliau miliki ialah hadirnya beliau pada saat ‘Ardhotul Akhiroh, oleh sebab itu Khalifah Abu Bakar رضي الله عنه menunjuknya sebagai Ketua Panitia Penulisan al-Qur’an.

Amanah yang begitu berat tentunya, akan tetapi sahabat yang memiliki kunyah Abu Said ini mampu melaksanakannya dengan sebaik mungkin hingga terkumpullah sebuah mushaf yang nantinya dikenal dengan “Mushaf Abu Bakar”.

Beberapa tahun kemudian pada zaman kekhalifahan Utsman bin Affan رضي الله عنه, tepatnya setelah perang Armenia, beliau kembali ditunjuk untuk memimpin penulisan mushaf al-Qur’an. Amanah berat ini kembali beliau emban bersama 3 anggota panitia yang lain.

Setelah sekian lama berjuang untuk menuliskan al-Qur’an, akhirnya jerih payah beliau membuahkan hasil yang memuaskan. Lahirlah sebuah mushaf al-Qur’an yang nantinya kita kenal dengan “Mushaf Utsmani” atau “Rosm Utsmani”.

Setiap mushaf yang kita miliki dan dibaca oleh seluruh kaum muslimin di dunia hingga saat ini merupakan hasil perjuangan sahabat anshor ini.

Tak terbayangkan betapa banyak pahala yang beliau raih dari setiap huruf mushaf al-Qur’an yang ada hingga saat ini.

Rincian sejarah penulisan al-Qur’an insya Allah akan kami paparkan pada artikel terpisah yang akan datang. Semoga Allah memudahkan kita dalam meraih RidhoNya,

Aamiin..

===

Referensi :

– Siyar A’lamin Nubala karya adz-Dzahabi
– Ma’rifatul Qurro Al Kibar karya adz-Dzahabi
– Al ‘Ardhotul Akhiroh karya Doktor Nashir al-Qotsami


Comments

  1. Avatar Jujusyazwan
    Jujusyazwan

    MasyaAllah 🌹

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *