Tiga Qira’at Dalam Surat an-Nahl Ayat 62

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارِك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Indahnya ilmu Islam (al-Qur’an), salah satunya ilmu Qira’at. Bagaimana tidak? Sedangkan setiap harinya mulut ini tidak lepas dari membaca ayat-Nya, merasakan lezatnya tilawah, berdua-duaan dengan sang pencipta (Allah ﷻ). Allah ﷻ berfirman:

وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ مَا يَكْرَهُونَ وَتَصِفُ أَلْسِنَتُهُمُ الْكَذِبَ أَنَّ لَهُمُ الْحُسْنٰى  ۖ لَا جَرَمَ أَنَّ لَهُمُ النَّارَ وَأَنَّهُمْ مُّفْرَطُونَ

“Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan lidah mereka mengucapkan kebohongan, bahwa sesungguhnya (segala) yang baik-baik untuk mereka. Tidaklah diragukan bahwa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera akan dimasukkan (ke dalamnya).” (QS. An-Nahl, Ayat 62)

Dalam lafazh “مفرطون” pada ayat diatas terdapat 3 perbedaan qira’at :

  1. Mufrithun; melampaui batas dengan kemaksiatan & kefasikan.
  2. Mufrathun; Disegerakan untuk masuk neraka & menerima adzab
  3. Mufarrithun: Lalai dalam menjalankan perintah Allah.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa keadaan orang-orang musyrik adalah; Lalai dalam menjalankan perintah Allah serta melampaui batas dalam kemaksiatan. Maka mereka akan disegerakan untuk merasakan adzab-Nya.

Thalai’ul Bisyr fi taujih al-Qira’at al-‘Asyr

Simak tafsir/artikel berikut tentang orang-orang musyrik dan siapakah orang musyrik itu? ;

https://ibnmnn.com/2019/08/05/tafsir-al-quran-qs-an-naba-ayat-1/